Senin, 13 Juni 2011

"Underground"; Keras Tapi Solidaritas

Musik underground berasal dari luar negeri tepatnya di Amerika. Pada dasarnya underground adalah jenis musik yang berbeda dari musik yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat dirasakan melalui musiknya yang super keras.

Underground itu sendiri terpecah dalam beberapa aliran diantaranya adalah black metal, death metal, brutal death, grincore, gothic, punk dan hard core. Keberadaan underground paling diminati oleh sebagian kawula muda pada pertengahan tahun 2000. Sampai sekarang jumlah peminatnya masih bayak. Hal itu terbukti dengan makin bertambahnya jumlah komunitas underground dari berbagai aliran.

Jenis underground yang paling keras dan cadas adalah aliran black metal dan death metal. Lirik yang sering dijadikan dalam aliran black metal biasanya berbau kegelapan, pemuja setan, mistik dan sihir. Tidak jauh beda dengan deathmetal yang selalu mengangkat lirik tentang kematian atau alam kubur.

Karakter vokal kedua aliran tadi hampir sama dan sangat unik karena syair yang diucapkan oleh vokalis tidak terdengar jelas karena mirip suara monster. Performa di atas panggung cukup ekstrem dan sedikit sadis misalnya menggigit merpati atau kelinci hidup.

Lain halnya dengan jenis punk dan gothic yang terdengar santai dan easy listening. Jenis punk bisa dilihat pada band Green Day yang terkesan ramai dan agak santai. Sementara gothic diperkuat dengan karakter vokalis cewek ditambah vokal cowok yang garang sebagai latar misalnya band Evanesence.

Dari skil permainan musik, underground cukup lumayan susah karena ritmenya yang sangat cepat. Jadi untuk lebih menguasai permainan musik underground lebih dibutuhkan skil permainan cepat dan itu butuh latihan yang lumayan lama.

Untuk skala dalam negeri sendiri, underground masih sulit masuk industri rekaman. Hal itu disebabkan karena sebagian orang menganggap citra underground sebagai musik yang keras dan sulit dicerna pendengar.

Satu hal yang cukup membanggakan buat anak-anak underground. Mereka adalah komunitas pemusik yang solid dan saling menghargai satu sama lain. Walaupun orang mengenal underground sebagai musik keras tapi dibalik itu semua tercermin sikap para personelnya yang saling memberi dan mengisi.

Sumber :

'Bandung Berisik' Terapkan Aturan Internasional

Mereka akan berkumpul dalam acara 'Bandung Berisik' yang sekaligus menjadi ajang reuni pencinta musik cadas di tanah air.

'Bandung Berisik' yang digelar untuk kelima kalinya oleh ATAP Promotion ini mengusung tema Rebel Meet Rebel. Sesuai dengan arti rebel yaitu pejuang, mereka akan menumpahkan kebebasan mereka setelah lama berjuang di bawah tanah.

Konser yang digagas komunitas musik metal Ujungberung Rebels dan bertema Rebel Meet Rebel ini siap membakar adrenalin penonton yang datang nanti. Tak tanggung-tanggung, sejumlah musisi beraliran metal dan sejenisnya dilibatkan.

Mereka antara lain Burgerkill, Jasad, Forgotten, Seringai, Disinfected, Bleeding Corpse, Outright, Komunal, Rosemary, Jeruji, Down For Life, Beside, Tcukimay, Critical Defacement, Turbudity, Infamy, Parau, Godless Symptoms, Screaming Factor, Gugat dan Cranial Incisored.

Menurut Ardi dari Atap Promotions, event yang digelar untuk kelima kalinya ini dikemas dengan menerapkan peraturan festival internasional dalam berbagai aspek. Ia juga melarang keras penonton untuk membawa narkoba, minuman beralkohol dan senjata tajam.

"Hal itu sengaja dilakukan untuk mengedukasi para pencinta musik metal yang ada di tanah air, khususnya di Jawa Barat. Peraturan ini juga kita terapkan untuk kenyamanan para pengunjung sendiri," ujar Ardi pada konfrensi pers di Bober Caf Jalan RE Martadinata Bandung, Senin (6/6/2011).

Ardi mengaku akan tetap mempertahankan pamor 'Bandung Berisik 4' yang digelar 2003 lalu. Konser yang saat itu digelar di Stadion Siliwangi menjadi perhelatan terbesar di Asia Tenggara versi majalah Times. Pihak penyelenggara berupaya tetap mempertahankan prestasi itu.

"Kami mempersiapkan event Bandung berisik 5 ini setengah tahun lamanya. Kami ingin mempersiapkannya dengan sangat matang. Kita ingin menambah kualitas, dan menjaga agar tidak turun pamornya. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar dan berjalan sukses seperti sebelumnya," katanya.

sumber :

Berita Fitnah !! FPI Ingin Membubarkan Musik Underground

Front Pembela Islam (FPI) menolak disebut sedang “mengincar” penganut dan pergerakan musik underground sebagaimana pernah diberitakan salah satu koran nasional berbahasa Inggris.


Menurut FPI, berita ini merupakan berita fitnah yang sangat menyesatkan umat.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini, koran berbasa Inggris, Thejakartapost, Senin, (21/3) sempat menulis berita berjudul, “FPI sets its eyes on underground musicyang di muat di halaman headline.

Dalam tulisan itu, disebutkan, FPI berniat mengadakan perlawanan terhadap musik underground yang belakangan memunculkan beragam pernyataan, tudingan, kecaman, pro dan kontra, tidak lama setelah berita ini di publish ke dunia maya.

Dituliskan bahwa anggota senior FPI yang dinilai sebagai ahli musik Islam, yang bernama Budi Fahri Farid menduga adanya gerakan mengaburkan ajaran Islam dengan berbagai aliran musik underground. Padahal nyatanya, tak ada orang bernama tersebut di jajaran FPI.

“Sepanjang Struktur Organisasi DPP – FPI dari dulu hingga kini tidak pernah ada yang bernama Budi Fahri Farid ahli musik Islam seperti yang disebutkan,” demikian bantahan pihal FPI sebagaimana dimuat di laman resminya, fpi.or.id, Kamis (31/3) pagi.

Juga dijelaskan di laman tersebut, FPI mengakui mengadakan seminar mengenai realita perang pemikiran di komunitas musik undergroundyang berlangsung saat pengajian rutin rabu malam (16/3), di Majlis Ta’lim Silaturahmi Al-Jabhah yang bertempat di Mesjid Al-Ishlah Jl. Petamburan Raya 3 Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Namun seminar ini bukan bermaksud untuk mengajak umat untuk memberikan perlawanan terhadap musik underground, seperti yang dituliskan “The Jakarta Post”, demikian tulis pernyataan FPI.


“Justru sebaliknya, yang disampaikan dalam seminar ini adalah sejumlah paparan informasi bahwa musik underground saat ini sebagian didominasi oleh intrik Zionis namun hal ini juga menjadi pemicu beberapa komunitas musik underground untuk bangkit dan berbalik melawan konspirasi Zionis lewat musik underground.”

Anti tesis Zionis

Dalam seminar ini menghadirkan pembicara dari Komunitas GHURABBA MILITANT TAWHEED, sebuah komunitas musik underground yang menjadikan musik sebagai sarana dan alat dakwah untuk menyampaikan Islam ke para penggemar musik cadas di komunitas tersebut, yang dipelopori oleh band Rock indie label The Roots Of Madinah. Pembicara tersebut adalah Thufail Al-Ghifari salah satu rapper yang cukup dikenal di komunitas underground dan hiphop lokal sekaligus vokalis dari band The Roots Of Madinah.

Thufail Al-Ghifari ketika itu mengupas mengenai musik underground yang pada awalnya lahirnya bertujuan sebagai kontra kultur dalam industri musik mainstream yang telah banyak berkembang, namun saat ini aliran musik ini justru ditunggangi oleh Zionis dengan menjauhkan pemuda-pemuda dari sendi kehidupan agamanya melalui pengidolaan figur figur yang kontra islam, dan syair syair lagu yang mendoktrin pemahaman kontra islam.

Thufail juga menduga beberapa dari kutipan lirik yang ada di dalam musik-musik underground saat ini, antitesis dunia tanpa agama, tanpa negara dan tanpa ideologi yang murni merupakan pesan Zionis. Dan aspek lainnya yang mencoba menggiring para pemuda Muslim untuk menjauh dari agama mereka melalui musik.

Sementara Muhammad Hariadi Nasution yang juga dikenal dengan panggilan “Ombat” vokalis dari band kawakan TENGKORAK, juga mengutip pernyataan seorang peneliti Yahudi bernama Jeremiah Walah, yang memang sangat concern melakukan penelitian terhadap watak dan psikologi masyarakat Indonesia.

Jeremiah Walah justru mengatakan secara terbuka kepada Ombat bahwa untuk menghancurkan Indonesia tidak perlu menggunakan senjata, hancurkan saja para generasi mudanya. Melalui musik metal dan film porno.

“Kalau kita menemukan anak metal lebih tersinggung ketika aliran metalnya dihina daripada agamanya, nah itulah bukti bahwa disini ada agenda Zionis,” demikian kutip Ombat sebagaimana ditulis di situs FPI.

Sejauh ini gerakan komunitas musik underground seperti GHURABBA MILITANT TAWHEED tidak sendirian, sebelumnya telah muncul pula beberapa komunitas lainnya, seperti Berandalan Puritan, One Finger Underground Movement yang digawangi Band Senior TENGKORAK yang beraliran musik Grindcore Metal, ada juga Punk Muslim yang digawangi almarhum Budi Choiruni alias Buce yang berkonsentrasi pada anak-anak punk di sekitaran Blok M dan Senayan.

Kini, gerakan lainnya juga mulai bermunculan satu persatu sebagai perlawanan kultur Zionis dalam musik underground.

“Komunitas Salam Satu Jari” bahkan lebih frontal mengubah salam metal yang identik dengan tiga jari menjadi salam tauhid satu jari yang bermakna satu jari lebih kepada ketauhidan.

”Inti dari Salam satu jari ini adalah untuk mengingatkan kita kepada simbol tauhid,” begitu penjelasan Madmor vokalis band Purgatory.

Menurut Thufail hanya dengan cara inilah mereka bisa menyadarkan kaum muda yang berkecimpung dalam dunia underground dari segala pengaruh buruk.

”Sebenarnya wadah underground ini hanya bagian dari strategi perang ideologi melalui musik menjadi wadah untuk melawan sekaligus membangun pertahanan kultur untuk menandingi perang budaya yang ingin menggeser generasi islam dari nilai nilai Islam itu sendiri,” tambahnya lagi.

Hal senada juga disampaikan Wasis Ws, Aktivis dakwah jalanan yang juga merupakan underground senior Jakarta. Ia mengingatkan bahwa semua civitas dunia underground lebih baik menanyakan langsung ke DPP FPI tentang fakta yang sebenarnya, daripada mengikuti alur bola salju yang di lemparkan oleh segelintir orang yang tak tidak ingin dakwah Islam masuk ke dunia underground.

“Gue kenal Ombat, Thufail hingga Purgatory udah lama, bahkan senior metal seperti Irfan Rotor sembiring gue kenal. Dakwah underground ini sudah ada sejak zaman Rotor. Sekarang masalahnya apa yang dirintis oleh Irfan Rotor seperti gayung bersambut, kini banyak cucu-cucu dari band rotor malah semakin berani meneriakkan Islam, harusnya kita yang Muslim bangga bukan justru menghalangi laju gerakan ini. Gue justru salut, dan civitas pengamen jalanan sangat mensupport kehadiran orang – orang seperti ini. Dulu gue jarang ngeliat pengajian di jalanan, tapi pas gue ketemu yang namanya Punk Muslim. Anak – anak jalanan justru bisa ngerasain belajar al Qur’an di pinggir trotoar, di samping terminal sampai sholat isya berjamaah di sebuah acara underground,” ujar Wasis.

Wasis juga yakin bahwa isu pembubaran Undeground oleh FPI itu adalah berita fiktif dan tidak bertanggung jawab.

Silaturahmi
Sebelum ini, , perwakilan dari FPI Ustadz Tarmidzi, juga sudah menerima silahturahim dari perwakilan band– band senior dari komunitas Underground. Seperti Fahmi yang merupakan salah satu personel dari band Mortus.

Menurut pengakuan Fahmi, kehadiran dia juga mewakili komunitas studio Bendera Kuning yang didirikan oleh salah satu personel band Underground senior Betrayer. Fahmi sudah mendapatkan penjelasan langsung bahwa tidak ada rencana pembubaran Underground dari FPI.

Menurut Tarmidzi, isu FPI ‘mengincar’ peminat musik Underground hanyalah berita palsu dan tidak memiliki dasar yang kuat.

“FPI tidak memerangi underground, yang FPI perangi adalah kemaksiatan. Di mana ada pornografi, alkoholik, dan ide ide liberalisme lainnya, maka FPI akan konsisten melakukan perlawanan minimal mensupport siapa saja yang melakukan perlawanan terhadap hal hal seperti itu, jadi isu FPI akan membubarkan Underground adalah berita bohong,” ujarnya.

Sumber :

Minggu, 12 Juni 2011

Mau Masuk Industri Musik? Belajar Dari SPERMA Deh...

TERKEJUT  dengan judul  tulisan saya? Jangan-jangan langsung berpikir  tulisan ini ada hubungannya dengan urusan selangkangan? Ah, dasar otak jorok. Sama sekali tidak. Ini korelasinya dengan semangat pantang menyerah kok.

Coba googling bagaimana cara kerja sperma ketika membuahi sel telur? Tidak pernah datang sendiri, selalu berombongan dengan milyaran competitor lainnya. Tapi dari milyaran itu, hanya satu sperma yan berkualitas-lah yang akhirnya berhasil membuahi dan ngendon di sel telur itu sendiri.  Kalau diibaratkan kompetisi, hanya bakat yang paling unggul saja yang bakal menang dalam persaingan itu. Tentu saja bersaing sehat ya. 

Persaingan sehat inilah yang harus [dan memang harus] jadi budaya dan attitude dalam industri musik yang kita terjuni. Bagaimana kamu sukses dan bisa menapak dengan enak di industri musik ini, karena kamu menikmati, merasakan dan tidak jadi beban karena semua diawali dengan cinta. Pastinya cinta pada pekerjaan yang kamu pilih. Jadi musisi? Cintailah dunia musik itu dulu, sebelum bermimpi lain-lain.

Siapa sangkal bahwa industri musik sekarang sebenarnya juga adalah kompetisi? Kalau dulu berlari untuk mendapatkan jumlah penjualan fisik kaset atau CD sebanyak-banyak [bersaing dengan bajakan pula], sekarang marathon untuk mendapatkan angka download ring back tone sebesar-besarnya.  Diluar itu, musisi juga berlomba mendapat gigs atau tur sebagai bagian dari eksistensi off-airnya.

Sebagian musisi juga berkompetisi menciptakan karya yang se-apik mungkin, terlepas dari hitunga-hitungan bisnis yang membingungkan. Mereka lebih konsen pada kualitas lagu dan musiknya, ketimbang urusan rbt dan jualan fisik.

Meski dalam bentangan halus, bermusik selain beride, berinovasi, memang adalah sebuah marathon yang cukup melelahkan. Tidak hanya buat artis atau musisinya, tapi juga elemen-elemen lain yang ada di sekitarnya, seperti label, promosi, radio, televise dan apa saja yang mendukung musisi itu untuk mencapai garis finish sebagai jawara. Kadang-kadang muncul musisi atau penyanyi baru yang didukung dana besar,  label bonafid, promosi yang “mengerikan” tapikok nggak naik-naik namanya? Percaya diri yang berlebihan, bisa menjadi boomerang yang berbalik. Tapi sebaiknya langsung evaluasi.

Ada beberapa hal yang harus dirasakan benar-benar, sebelum akhirnya terjun ke kawah industri yang “kejam” buat yang tidak siap.

Sadar Diri & Introspeksi
Banyak musisi dan penyanyi yang karena merasa punya uang, menggenggam media dan merasa bisa “menjual dirinya” dengan baik, menjadi kurang melihat kekurangannya. Seolah, tidak ada kelemahan yang harus diperbaiki.

Dia tidak sadar kalau suaranya fals dan sering out of pitch. Dia tidak mau berkaca, bahwa masyarakat tidak hanya melihat wajah cantik atau ganteng dan seksi, tapi juga ingin mendengar suara yang merdu dengan lagu yang sing a long.

Pasti musisi kelas ini tidak pernah bertanya pada diri sendiri [boro-boro, lah diri sendiri dia tidak kenal], seberapa pantaskah diriku masuk ke industri sebagai artis?  Punya skill apakah hingga harus merasa sanggup berkompetisi di industri musik.
 
Secara kasuistis, ada beberapa musisi yang tidak punya korsa kompetisi, tiba-tiba melejit mulus seperti jalan tol. Ini identik dengan keberuntungan sebenarnya. Tapi perhatikan, kalau dia –siapapun itu—tidak membenahi diri, cepat melesat, berdebam pula hilangnya. Hati-hati saja.

Ketidakadilan
Pernah merasa hidup dan kehidupan kamu tidak adil? Sudah merasa jungkir balik berusaha, tapi kok gak sukses juga? Nggak ngetop juga? Mas Bro, dunia ini memang dipenuhi ketidakadilan, tapi kalau kemudian kita hanya mengeluh dan merasa selalu jadi korban, sebenarnya kita seribu langkah mundur.
 
Saya pernah menuliskan, industri musik itu seperti ‘predator pemangsa’—setiap hari menerima peminatnya yang berlimpah, tapi setiap hari pula meludahkan mereka yang tidak tahan dan kurang bekerjakeras.  Tapi jangan salah, bahkan yang dilepeh pun, masih bisa jadi emas. Banyak cerita band atau penyanyi yang ditolak di satu label, ternyata malah sukses di label lain. Kemauan untuk majunya, harus lebih kuat dibanding perasaan selalu jadi korban itu. Hanya yang tahan mental, open mind, dan terus belajar melihat kekurangan dan kelebihannya [biasanya, hanya pamer kelebihan] yang akan bertahan lama.

Jangan Pernah Puas & Terus Belajar Banyak Hal
Catat baik-baik ya wahai musisi Indonesia [pinjem gaya ngomong Soekarno bentarya], di atas langit ada langit, industri musik pun berputar cepat dengan semua aksentuasi di masing-masing label. Dunia ini makin berlari cepat., so kalau memang niat jadi musisi,  siaplah berlari marathon. Tapi kalau hanya mengisi waktu luang saja, sukur-sukur ngetop yak? Silakan ganti mimpi dan cita-cita kalian.  Fokus dan passion.
 
Saya beberapa kali bertemu, ngobrol informal atau memang sedang wawancara, dengan seabrek band baru yang mimpinya besar, tapi tidak melakukan apa-apa. Mereka merasa didukung label yang embel-embelnya internasional, hingga mengabaikan isi otak mereka sendiri.  Sudah cukup bangga dengan digaet label dan merilis album.

+++
 
So, kalau saya mengajak belajar dari sperma, jangan dituding mengajak berkutat di sekitar selangkangan ya, sumpah, nggak ada hubungannya dengan groupis kok. Saya juga sedang tidak kehabisan ilustrasi dan analogi dalam korelasi dengan dunia musik ini. Intinya, siapkah kamu –yang punya cita-cita jadi musisi—untuk terjun dalam kompetisi yang amat ketat ini?

Sumber :

Fanatisme Dalam Musik Itu BODOH

SEORANG filsuf bernama Arthur Schopenhauer [1788-1860] pernah mengatakan musik adalah salah satu jalan untuk manusia keluar dari dunia yang penuh dengan penderitaan, sebab manusia hanya memiliki dua jalan yaitu estetis (seni) dan etis (perbuatan baik). Bahkan seorang filsuf atheis seperti Friedrich Nietzsche [1844-1900] berujar, hanya musik yang memberikan arti dalam hidup manusia. Musik dapat menjadi tempat pelarian sementara manusia dari kenyataan hidup.

Maknanya mungkin tak sesederhana tampaknya. Banyak filsuf lain yang juga berucap betapa pentingnya musik dalam hidp manusia. Dalam satu artikel yang ditulis oleh Yason Christy Pranowo, musik vokal atau yang biasa disebut bernyanyi adalah musik yang sumber bunyinya dari suara manusia. Jenis musik inilah yang sebenarnya paling indah dan mulia dibanding instrument musik lain, karena mengutamakan suara manusia yang notabene merupakan ciptaan Tuhan yang berkategori sempurna.

Suara manusia ini adalah dasar dalam bermain musik vokal. Suara manusia yang digunakan untuk menyanyi adalah nada yang telah beraturan secara alami yang dapat mengalunkan berbagai warna suara, tangga nada melodi atau lagu.

Tetapi suara yang digunakan untuk menyanyi harus diolah lagi dengan tehnik vokal yang lebih baik agar tercapai keindahan yang dapat memberikan kepuasan bagi pendengarnya, yang lebih sering disebut sebagai olah vokal.

Semua orang bisa ‘menyanyi’, tetapi sedikit yang bisa menjadi ‘penyanyi’, karena penyanyi adalah orang yang dapat dan mampu mengembangkan suara dengan tehnik-tehnik olah vokal yang baik dan benar.

Secara filosofis, musik bisa menjadi salah satu alat pengeluaran manusia yang paling efektif ketika merasakan sedih, seneng, gembira, atau ketika sedang terpuruk. Para peneliti dalam bidang pengobatan tengah melakukan penelitian terhadap khasiat-khasiat pengobatan dari musik. Semasa dalam kandungan ibunya, seorang bayi dapat mengembangkan suatu reaksi terhadap musik. Dari lima indera manusia, kemampuan pendengaran manusia adalah hal pertama yang “dapat tercerahkan.”

Bayi yang belum lahir di dalam kandungan ibunya dapat mendengar detak jantung, nafas, dan pembicaraan ibunya. Karena itulah para orang tua modern memberikan para bayinya pendidikan pra-lahir, seperti mendekatkan ibu-ibu hamil kepada musik. Secara klinis musik yang elegan dan rileks membantu mengurangi tingkat stress, melapangkan pernafasan dan memelihara organ.

Seorang ilmuwan Amerika menemukan bahwa musik terdiri atas gelombang-gelombang resonansi, yang dapat mempengaruhi perasaan seseorang dan menenangkan tubuh manusia. Sementara itu, musik mengandung berbagai macam irama, sedangkan pergerakan tubuh kita cenderung mengikuti irama-irama musik. Karena itu, perubahan-perubahan irama musik dapat mempercepat dan mengatur bioritme-bioritme kita. Karenanya, beberapa dokter mahir akan secara sungguh-sungguh memilih musik dengan berbagai macam irama untuk menyembuhkan para pasien dari berbagai gejala penyakit.

Menurut seorang Yockie Suryo Prayogo, musik adalah energi sebuah perasaan yang keluar dari dalam lubuk hati manusia. Dia tak berbentuk sama , dia tak tak bisa diharapkan keluar dari layar monitor komputer kita. Dia bukan rumusan teori yang bisa diciptakan setelah dipelajari dibangku sekolah.

“Bagi saya musik seperti sebuah ‘agama’ namun tak ber-Tuhan , karena itu tak perlu fanatik terhadapnya, namun wajib tulus dan ikhlas serta jujur menjalaninya. Karena musik juga sebuah karya seni yang bersandar pada nilai-nilai kesucian. Tak ada karya seni baik yang tak bersandar pada nilai kesucian tersebut. Dan bagi saya salah satu nilai kesucian musik adalah kejujuran.”

So, musik memang lahir dari kehidupan kita yang paling hakiki. Kembali mengutip pernyataan mas Yockie, musik adalah agama tak bertuhan. Begitu?

sumber :

Sehebat Apapun Skill-mu, Jangan Pernah Sok!

Menjadi musisi adalah cita-cita, sama seperti keinginan menjadi dokter, insinyur atau presiden misalnya. Karena berada di area musikal, sangat memungkinkan pencipta dan pendengarnya menghadirkan sensasi dan ‘orgasme’ yang berbeda.
Ketika pencipta terhanyut dalam proses penciptaan sebuah lagu, pendengar mungkin bisa terwakili dari kejadian-kejadian yang kental dengan lirik lagu itu. Malah –secara pragmatis—lagu, lirik, pencipta dan pendengarnya, bisa “menemukan” sosok dan kepribadian yang utuh dan panjang lebar. Ibaratnya, mendengar lagunya saja, kita bisa membayangkan sedang apa si penciptanya.
SECARA TEORITIS, menjadi musisi dan komposer handal adalah sebuah perjalanan panjang yang tidak diraih dengan sepele. Banyak yang lahir dari pola pendidikan akademis yang notabene linier. Tapi tidak sedikit yang besar karena “kecelakaan” bernama otodidak.  Cara apapun yang ditempuh, akan “membesar” ketika si empunya talenta itu mau mengembangkan diri dengan maksimal. Tidak pernah puas dengan pencapaiannya.
Di Indonesia, saya mencermat gejala “kepuasan yang menghambat” ini begitu kuat dilakukan oleh banyak musisi atau composer. Indikasinya sederhana, ketika mencapai titik popularitas tertentu, banyak musisi yang merasa “itulah” puncaknya. Kemudian tidak punya elemen-elemen lain yang membuatnya mengembangkan diri supaya bisa benar-benar bertahan lama di industri yang memang tidak selamanya ramah ini.
Saya memang bukan musisi atau composer, hanya penulis yang mencatat bagaimana musisi dan composer itu berproses menjadikan talentanya sebagai kekuatan untuk bertahan. Saya hanya bergaul dengan musisi yang sempat bercerita, curhat atau ngobrol iseng tentang apapun yang berbau musik.
Dan inilah “teori” saya tentang bagaiman seorang musisi seharusnya menjadi musisi. Musisi bukan ‘lintah’ yang menyedot darah, kemudian mati kekenyangan. Musisi buat saya adalah pendaki, yang harus selalu berlatih keras untuk menaklukkan gunung-gunung yang tertinggi. Kalau ada yang puas karena sudah mencapai satu puncak, dia “hanya” akan tercatat di buku sejarah sebagai noktah kecil saja.
Untuk menjadi seorang musisi dan komposer yang baik, kamu perlu bekerja keras untuk jangka waktu yang panjang, dan kamu harus terus-menerus menantang diri untuk selalu memberikan karya yang baik. Kerja keras mungkin bukan satu-satunya faktor yang mengarah untuk menjadi musisi dan composer yang baik, tapi saya yakin itu adalah bahan yang paling penting.
Beberapa hal penting yang tampaknya sederhana, tapi menjadi kunci untuk sukses bagi musisi, akan saya bedah disini. Tidak semua teori yang saya kembangkan sendiri, beberapa diantaranya adalah ulasan cantik dari Malcom Gladwell. Di Indonesia, nama ini amat jarang [atau malah tidak pernah] disebut-sebut. Tulisannya tidak melulu soal musik, tapi banyak karya lain yang sukses. Dia adalah penulis dan wartawan asal Kanada.
Gladwell mewawancarai beberapa musisi kelas dunia di Amerika dan Kanada, dan menuliskan teorinya secara paralel dalam bukunya, Outlier [2008].  Menurutnya, kunci sukses musisi [dan bidang apapun], adalah praktek. Khusus untuk musisi, Gladwell member beberapa aturan:
Berlatih skill dan menulis lirik atau komposisi lagu, selama minimal dua jam setiap hari, empat atau lima kali seminggu. Gladwell menyebut aturannya itu dengan aturan 10.000 jam latihan. Pelatihan yang kamu lakukan pada setiap instrumen, teori musik, jamming dengan teman-teman, saya katakana itu semua membantu membuat kamu mejadi nusisi atau komposer yang lebih baik. Prinsip yang harus kamu ingat adalah, practice makes perfect.
Membangkitkan perspektif musikal. Ini masih terdengar abu-abu sih. Penjelasannya begini: kejenuhan dari rutinitas, biasanya akan membawa kita pada stagnasi. Itulah yang bakal terjadi juga pada musisi. Nah, menuliskan ide, bahkan yang paling tidak masuk akal pun, bukan barang haram. Berikan ruang untuk out of the box, minta pendapat dan saran dari orang lain yang kamu percaya. Kalau perlu, minta kritik yang paling “menyebalkan” asal kamu siap dengan itu.
Mengembangkan insting bermusik yang baik [develop good musical judgment ]. Ide dasarnya adalah melihat banyak musisi dan komponis mungkin mengalami “kegelapan” dengan komposisi mereka sendiri. Nah, menemukan kembali insting bermusik, akan membantu mencerahkan mereka dengan cara tidak bosan-bosan menempa diri, mencoba hal-hal baru. Atau apapun yang “diluarkebiasaan”-nya saja.
Menganalisa Musikalitas Yang Sudah Dibuat. Seorang musisi yang laris manis sebagai pencipta lagu dan penyanyi, pernah mengatakan kepada saya. Setiap lagu yang berhasil dibuatnya, selalu didengar lagi dan dianalisa secara komperehensif. “Kalau kemudian ternyata kurang enak dan tidak pas, meski materi sudah jadi, ya tidak kita pakai!” tegasnya. Analisis membantu kita untuk mengetahui cara kerja musik, dan pengetahuan yang kita miliki tentang hal itu. Harapannya, kita lebih mampu untuk menciptakan jenis musik yang pas, enak, berkualitas dan didengar banyak orang.
Perbesar Rasa Ingin Tahu. Jangan pernah puas dan bertanyalah selalu.Kalau mengambil jargon dari kuliah filsafat yang saya pelajari, jadilah orang yang gelisah, karena kegelisahan itu akan membuatmu pada jawaban-jawaban yang kamu inginkan. Begitu pula dengan musisi. Ketika dia banyak bertanya dan selalu gelisah dengan karya-karyanya, dia akan selalu belajar mencari formulasi yang lebih baik dan lebih baik.
Terbuka. Bersedia belajar banyak hal baru dan openMind sebagai musisi dan composer.  Percaya deh, kamu akan terkejut ketika otak mampet yang kamu punya itu, dibuka dan menerima banyak hal baru yang berkaitan dengan musikalitas. Menarik.
+++
Musik bisa dianalogikan dengan banyak hal yang ingin disampaikan. Kedalaman lirik [meski soal kedalaman ini masih bisa digugat] pada dasarnya adalah ‘kaca benggala’ untuk memahami sebuah perasaan diri sendiri [atau penikmat yang menyimak]. Bisa bicara soal kemanusiaan dan atau politik [U2, The Beatles, Rage Agains The Machine sering bicara topic ini], moral [mungkin lebih pas kalau disinergikan pada musik religi], dan kehidupan [ini bisa bertutur soal cinta, psikologis, seks, masa lalu, trauma yang pernah dialami seseorang]
Menjadi besar bukan identik menjadi berkualitas. Meski kualitas tidak selamanya jadi besar. Tapi belajar menjadi lebih baik, dan respect pada musisi lain, buat saya tetap menjadi yang terpenting. Kelak, kredo ini bakal jadi menu wajib musisi dan composer. Siapapun dan duduk “kasta” mana pun dia.

sumber :

Hati-Hati, Popularitas Selarik Dengan KenistaanHati-Hati, Popularitas Selarik Dengan Kenistaan

KETIKA kehormatan bersumber dari atribut dan keterkenalan, maka distansi antara kemuliaaan dengan kehinaan, hanya terpisahkan oleh selapis tabir yang teramat tipis. Kehormatan diri, hanya berjarak selangkah dengan kenistaan.

Mengapa jubah jabatan yang megah itu harus diperlakukan sehina tisu di tempat pembuangan? Bukankah seseorang yang sekerdil apapun, segera terangkat naik, saat menyandang seperangkat pakaian kebesaran? Kebodohan apa yang menggerakan seseorang untuk mendustakan pengaruh sepotong jubah yang sarat dengan kilau kemegahan? “Tanggalkan pakaian itu, dan keluarlah dari Istana ini,” perintah Sang Khalifah kemudian. 

Tapi sangat banyak mereka yang percaya, bahwa kehormatan seseorang memang lebih terletak di atribut yang menutup tubuhnya, ketimbang di dalam tubuh yang ditutup atribut kemegahannya. Karena itu, saat kehilangan keterkenalan dan popularitas, seseorang bisa langsung dipandang telah kehilangan kemilau kemuliaan dan harga dirinya.

Siapapun yang berpikir bahwa dirinya masih terkanal dan popular dalam semua aspek, sesungguhnya masih tetap percaya, bahwa nilai diri seseorang ditentukan oleh pangkat, harta dan kedudukan. Karena itu, agar diri bisa lebih tampil di permukaan, maka pemburuan terhadap harta dan keterkenalan, menjadi kisah yang seolah tak pernah berpenghabisan.
Orang-orang yang seperti ini menurut Napoleon Bonaparte, tanpa sadar telah meletakan kemuliaan dirinya, hanya berjarak selangkah dengan kenistaannya.

Adakah musisi yang begitu?

Paramore Rencanakan Rilis Album Baru Di Awal 2012

Band pop punk asal Tennessee, Paramore akhirnya mengungkap perencanaan jadwal untuk album terbaru mereka. Lewat sebuah wawancara yang dilakukan bersama BBC Radio 1, sang frontwoman Hayley Williams mengungkapkan jika album terbaru Paramore akan hadir di awal tahun 2012 mendatang.
Setelah merilis lagu baru Monster beberapa waktu lalu, kini Paramore kembali memulai pengerjaan materi-materi baru yang kemungkinan akan mulai direkam di penghujung tahun 2011 ini.
“Kami kembali memulai penulisan materi-materi baru. Kami sedang berupaya untuk menyegarkan Paramore dari kendala-kendala yang ada. Berharap rekaman terbaru ini akan keluar pada awal tahun 2012. Maka dari itu diharapkan kami akan memulai rekaman di penghujung tahun 2011,” ujar Hayley.
Oke deh. Kita tungguin kok!

j-rock sibuk cari vokalis

Sudah sejak beberapa bulan lalu, personil J-Rocks kasak kusuk mencari vokalis tamu buat singel terbaru. Seperti yang pernah mereka lakukan bareng si cantik Prissa, dulu.
Ternyata, hal itu nggak semudah yang mereka bayangkan.
"Susah banget cari yang betul-betul sreg. Ketahuannya sering kali pas udah dicoba take di studio...," curhat Wima (bas), di sela-sela acara resepsi pernikahan Irfan "Samsons" Aulia, Sabtu (11/6) siang.
"Udah asik di awal, eh, kurang di tengah. Atau udah enak nyanyinya, karakternya kurang. Padahal instrumen yang lain udah beres direkam. Bagiannya Iman juga udah kelar...," tambahnya.
Sekarang demi mengejar jadwal rilis, J-Rocks dan Aquarius, selaku label, memutuskan untuk membuka open audition. Jadi,
"Kami menerima kiriman sampel suara dari mana saja. Lalu disortir dan diseleksi. Semoga sih cepat dapat," kata Wima lagi.
Proses ini masih berlangsung. Berminat? Kirim saja sampel suara disertai foto terbaru ke inaokem@gmail.com atau triadi.fajar@gmail.com. Oh ya. Audisi ini terbuka hanya untuk kamu yang merasa cewek, dan berusia antara 16-25 tahun. Semoga beruntung!

Sabtu, 11 Juni 2011

Deadsquad Ngotot Album Kedua

“Idealnya buat gue, jarak antar-album itu paling lama dua tahun!” ujar Bonsquad, ketika ditemui Rabu (25/3) malam.
Lebih dari itu, menurut bassis plontos ini, band bisa kehilangan momentum. Sebaliknya, jika kurang, momentum justru nggak akan kebangun secara maksimal.  Lagipula, lanjut Bonsquad, melihat frekuensi manggung mereka yang cukup tinggi belakangan ini, kebutuhan akan materi baru makin terasa.  
“Sekali dua kali mungkin masih menyenangkan. Tapi kan faktanya ada satu kota, yang bisa lebih dari dua kali kami datangi. Nah, kalo nggak buru-buru punya amunisi baru, rasanya kasian sama yang udah dateng dan bayar tiket buat nonton,” bilang Bonsquad, diamini oleh Daniel (vokal)  
 Gara-gara kesadaran itulah, personil Deadsquad (DS) pasang target buat rilis album sophomore mereka tahun ini.  
“Tiap kali ada waktu, kami selalu sempatkan buat ngulik materi,” ujar Bonsquad lagi.
Soal waktu ini jadi begitu berharga, lantaran dua gitaris DS – Tepi dan Coki – sama-sama punya jadwal yang padat dengan band-nya masing-masing, Andra and The Backbone dan netral.
“Sekarang sih udah lumayan banyak materi yang terkumpul. Rencananya bulan puasa nanti masuk studio, jadi abis lebaran atau minimal akhir tahun udah bisa rilis…,” terang Daniel.
Kayak apa materinya?
“Yang jelas nggak banyak perubahan mendasar. Tetep teknikal, ngebut, dan kayaknya sih makin njelimet…  Hahaha!” bocor Bonsquad.  
Wih! Ngeri!

Trip Singkat Bareng Simple Plan

Tuntas melakukan advance listening session album, Simple Plan lanjut melakukan trip singkat bersama para wartawan dan menikmati Singapura di atas bus.
Perjalanan singkat ini menyenangkan sekali, karena semua personel bebas melakukan kegiatan bersama wartawan, termasuk foto bareng, ngobrol singkat, hingga merekam video di atas bus.
"Come on, we're goin to rock the bus!" kata Pierre. Perjalanan ini ditutup dengan makan siang di sebuah restoran lokal Singapura. What a great trip!

Simple Plan Advance Album Listening Session

Menjelang rilis album terbarunya, Simple Plan mengajak beberapa media, termasuk Hai untuk mendengarkan 7 dari 11 lagu yang ada di album Get Your Heart On!
Bertempat di The Ritz Carlton Millenia Singapore (27/5), Wink berkesempatan mewakili Indonesia untuk mendengarkan beberapa lagu tersebut.
Kala itu, Pierre cs juga mengomentari beberapa lagu tersebut. Suasana terasa akrab pagi itu karena mereka berkumpul di satu ruangan dilengkapi sofa dan bantal-bantal yang supernyaman.
"Kami masih agak sedikit jet lag, seperti lagu kami. Seharusnya sekarang jam 10 malam bukan?" celetuk Jeff,sang gitaris.

Good Charlotte Siap Ramaikan Java Rockin’ Land 2011

Akhirnya niat band Good Charlotte untuk kembali datang ke Indonesia kesampaian juga. Setelah gagal menggelar konser mereka di Bali 22 April 2011 lalu, baru-baru ini Joel Madden cs diumumkan akan kembali menyambangi Tanah Air dalam waktu dekat ini. Tepatnya, GC akan turut meramaikan gelaran musik tahunan bergengsi, Java Rockin’ Land 2011 yang akan dilaksanakan 22, 23 dan 24 Juli 2011 mendatang dalam gelaran Java Rockin’ Land 2011 yang akan dilaksanakan di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta.
Hal tersebut dipastikan melalui akun Twitter resmi dari keduanya yakni @JavaRockingland dan @JoelMadden yang nggak lain adalah frontman dari Good Charlotte.
“Another addition to the line up on Sunday : "GOOD CHARLOTTE" #JRL2011 ” ujar panitia dan “Indonesia we are coming back! July 24 @JavaRockingland ” ujar joel Madden singkat.

Dalam gelaran ini Good Charlotte akan berbagi kesempatan dengan band nagri lainnya seperti 30 Second To Mars, The Cranberries (Irlandia), Happy Monday, Blood Red Shoes (Inggris) Neon Trees (USA), Franco (Filipina) dan The Dirt Radical (Australia). So, jangan sampai kelewatan ya!

Burgerkill Luapkan Energi Baru Dalam Album Venomous

Setelah lima tahun berselang dari rilisan terakhir Beyond Coma And Despair ( 2006) akhirnya band metal asal bandung, burgerkill siap untuk merilis album studio terbaru mereka yang bertajuk Venomous. Album keempat yang rencananya akan rilis pada bulan Juni 2011 mendatang ini memang sayang untuk dilewatkan bagi kalian para militia Tanah Air. Pasalnya, album ini berisikan materi-materi baru yang mumpuni untuk dipantengin. Beragam pengalaman jatuh bangun yang mereka rasakan memang menjadikan sebuah pelajaran tersendiri bagi Burgerkill. Nggak hanya dalam bersikap tetapi akhirnya juga merasuk ke dalam materi baru.
“Album ini akan membawa kami (Burgerkill) ke perjalanan yang lebih jauh lagi. Banyak semangat positif yang jelas berbeda dari tiga album sebelumnya. Hal ini terjadi berkat kesamaan visi dari masing-masing personil.  Banyak beragam pengalaman baru yang telah kami lalui semenjak tahun 2006 hingga kami produksi di tahun 2010 lalu. Semua yang kami rasain kita tuangkan dalam album ini. Emosi dan karakter personil tertuang di dalam album ini yang akhirnya menjadi resep baru dalam Venomous  ini,” papar Eben sang gitaris beberapa waktu ketika menyambangi markas Hai Online.
Resep baru yang ditanamkan dalam album ini juga menjadi sebuah keyakinan tesendiri bagi para personil Burgerkill jika Venomous adalah album paling berbahaya yang pernah dibuat oleh Burgerkill. Tentunya juga berkat kontribusi baru dari Ramdhan di bass dan vokalis baru mereka, Vicky yang memberikan warna baru bagu musik Burgerkill.
“Boleh dibilang Venomous adalah album yang paing berbahaya yang pernah dibuat oleh Burgerkill. Secara kata-kata gue nggak bisa menjelaskan. Tetapi ada keyakinan tersendiri tentang energi positif dari banyak proses jatuh bangun. Ivan meninggal, audisi, bertualang ke Australia hingga mendapat pelajaran berharga di sana. Akhirnya semua itu membuat kami semakin berkembang dengan adanya Ramdhan dan Vicky,” tambah Eben lagi yang diamini oleh personil lainnya.
Penasaran dengan Venomous? Tunggu saja tanggal mainnya. 

Linkin Park Kembali Konser di Indonesia

Band rock asal California, Linkin Park akhirnya kembali akan menyambangi Tanah Air guna menggelar konsernya. Tepatnya, Mike Shinoda cs akan menggelar konser mereka 21 September 2011 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.  Kabar ini mencuat dari Linkin Park tersebut melalui akun Twitter resmi dari band tersebut.
"Jakarta, Indonesia. We're coming. September 21. Stadion Utama GBK. See you soon." Ujar mereka singkat.
Nggak hanya itu saja, perihal konser di Jakarta ini juga diperkuat dengan jadwal Linkin Park pun dalam website resmi mereka www.linkinpark.com  di mana Jakarta terpaut di sana setelah mereka menyambangi Taipei, Taiwan sebelumnya.
Diambil dari website resmi promotor konser ini, Big Daddy Entertaiment, berikut daftar harga tiketnya  :
Ticket Prices
Festival: IDR 1,200,000
Lower Section:
Yellow: IDR 2,500,000
Blue: IDR 1,900,000
Green: IDR 1,000,000
Upper Section:
Mid Section: IDR 750,000
Sides Section: IDR 550,000

Kamis, 02 Juni 2011

Muse Mulai Kerjakan Album Baru Tanpa Matt Bellamy

Baru-baru ini, band rock asal Devon, Inggris Muse dikabarkan akan segera memulai pengerjaan album baru mereka. Uniknya, pengrejaan ini akan dimulai tanpa adanya sang frontman , Matt Bellamy yang memang sedang mengambil waktu istirahat guna mempersiapkan kelahiran anaknya dari sang tunangan, kate Hudson. Bukan hanya rumor belaka, tetapi hal ini langsung diungkapkan oleh Chris Wolstenhome sang bassis.
“Matt sudah menciptakan batasan yang cukup tinggi dalam penulisan lirik. Saya hanya gugup karena saya tidak mau menulis lagu dan menjadikannya sebagai kematian dari Muse,” ujar sang bassis kepada The Sun.
Awal bulan Mei lalu, Wolstenhome (bass) dan Dominic Howard (drum) mengungkapkan jika Muse sedang mempersiapkan album baru yang direncanakan rilis pada tahun 2012. Mereka sempat mengungkapkan jika lagu-lagu dalam album Muse mendatang ini bisa jadi akan lebih lembut dari album sebelumnya.


sumber:

Rancid Rekaman Album Baru September Nanti

Legenda punk asal California, Rancid baru-baru ini dikabarkan jika mereka akan kembali masuk studio pada bulan September nanti guna memulai pengerjaan album baru. Album tersebut adalah bentuk produktifitas yang meeka tunjukan menyusul album terakhir mereka Let The Dominoes Fall  yang rilis pada tahun 2009 lalu. Pengerjaan ini sendiri akan ditangani oleh gitaris dari Bad Religion yang juga dikenal sebagai pemilik Epitaph, Brett Gurewitz.
Sebelumnya masuk studio, Rancid akan turut meramaikan 9 panggung dari rangkaian tur Blink 182 yang akan berlangsung 25 Agustus 2011 mendatang.

Vokalis Panic At The Disco! Cedera Kaki Di Tengah Konser

Kabar mengejutan datang dari band rock asal Las Vegas, Amrik. Vokalis sekaligus gitaris mereka, Brendon Urie mengalami cedera kaki ketika PATD menggelar konser di Pompano Beach, Florida Minggu (29/5) lalu. Cedera tersebut berada tepat di pergelangan kaki kirinya dan terjadi di tengah konser. Nggak lama menyapa secara langsung penggemarnya di depan panggung, sang vokalis memang berusaha kembali ke panggung, hanya saja ketika sampai di panggung dirinya merasakan sakit di pergelangan kaki kiri.
Sesampainya di panggung Brendon Urie langsung membuka sepatu dan memperlihatkan apa yang terjadi dengan kakinya. Sebuah bengkak besar sebesar bola baseball yang pastinya sakit sekali.
Bagusnya, cederanya nggak membuat semangat frontman PATD tersebut kendor. Dengan sedikit tertatih, konser tersebut pun berjalan sukses. Beberapa waktu kemuan dirinya dilarikan ke dokter dan mengalami pemeriksaan yang membuatnya diharuskan istirahat selama 3 minggu ke depan yang ternyata bentrok dengan beberapa jadwal manggung. Batal? Tentu tidak, dalam pernyataan yang dirilisnya, dirinya tetap akan melanjutkan konser-konser yang teah dijadwalkan. Salut!
Berikut adalah pernyataan resmi dari Brandon Urie dan video penjelesan mengenai cederanya tersebut :
 Date & Time: 10:25 p.m., May 29, 2011
 Place: Pompano Beach Amphitheater, Florida
 Situation: Critical
 Well... It's kinda funny, actually. In the middle of the show, I usually
 sprint around the venue to get to the front of house to play an acoustic
 number face-to-face with the fans. The song went over just fine, but on
 the way back to the stage I lost balance trying to sprint down some
 stairs. Rolled my ankle and felt something tear in my foot. When I
 crawled back to the stage, I felt a need to look at my injury. My ankle
 had swelled up to the size of a pool-ball, but the adrenaline had helped
 to subdue the pain. Got an OCL splint from the hospital where the doctor
 told me not to walk on it for at least 3 weeks.
 Well, Doc, I don't have 3 weeks. The shows will go on.

Muse Rencanakan Album Baru Di 2012

Band rock kenamaan asal Devon, Inggris dikabarkan tengah merencanakan untuk kembali masuk studio guna menggarap materi-materi untuk dijadikan album baru. Dalam sebuah wawancara Dominic Howard (drum) dan Chris Wolstenhome (bass) mengungkapkan jika mereka akan masuk studio di bulan September dan Oktober mendatang dan diperkirakan akan rilis di tahun 2012 mendatang. 
"Matt Bellamy sudah menunjukan beberapa kort untuk materi baru. Sejauh ini kami masih mempunyai jadwal hingga bulan Agustus mendatang dan diperkirakan akan dikerjakan beberapa minggu setelahnya. maka dari itu mungkin kami akan masuk studio pada September dan Oktober," papar sang bassis Wolstenhome. 
Dalam wawancara tersebut tersirat juga mengenai bayangan keseluruhan dari album yang akan digarap itu. Bisa jadi, album rekaman baru ini akan menjadi lebih "lembut" dari musik yang biasanya tersaji dari Muse. 
"Sejauh ini kami pun belum mengetahui pasti. Mungkin saja menjadi rock yang sedikit lembut tetapi itu kembalikepada saya dan Chris untuk meracik kort-kort baru dari Bellamy. Rock yang lembut! Tetapi saya yakin jika hal tersebut menjadi sebuah kemajuan dalam beberapa hal," jelas Howard.

sumber:

Mantan Gitaris Paramore Nggak Cocok Jadi Vokalis Novel American

Setelah resmi kehilangan Van Beasley di posisi vokalis, band Novel American kini memang tengah mencari vokalis baru. Banyak yang bertanya mengapa sang empunya band, Josh Farro (mantan gitaris Paramore) nggak maju mengisi posisi vokalis juga. Dari pertanyaan-pertanyaan yang datang akhirnya baru-baru ini mereka menjawab melalui akun Twitter resmi band tersebut.
Di sana mereka menjawab jika kualitas suara Josh nggak memadai untuk kebutuhan Novel American dan untuk mengatasinya kini mereka masih mencari sosok vokalis yang tepat.
"Guys, Josh's voice is not good enough for Novel American.  Therefore we are searching for someone else. Sorry for the delay ." ujar mereka singkat.
Novel American adalah band bentukan Josh Farro setelah dirinya meninggalkan Paramore di penghujung tahun 2010 lalu. Dalam band ini dirinya bersatu kembali dengan Zac yang juga mantan drummer Paramore. Selain mencari vokalis, kini Novel American juga disibukan oleh pengerjaan lagu untuk album terbaru mereka.

sumber :

Saosin Rilis Lagu Baru, Promises

Rabu (11/5) lalu Saosin merilis lagu baru mereka yang hadir dengan judul Promises . Ini adalah materi baru yang dibawakan sepeninggal Cove Reber vokalis lama mereka. Vokal dalam lagu ini dibawakan oleh Tillian Peterson, mantan vokalis band rock progresif asal Florida, Tides of Man.

sumber :

Avenged Sevenfold Kembali Bicarakan Mike Portnoy

Frontman Avenged Sevenfold, Matt Shadows akhirnya menjawab pertanyaan mengapa bandnya tidak memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan drummer Mike Portnoy untuk menggantikan The Rev. Portnoy yang juga mantan drummer Dream Theater tersebut membantu a7x berjalan tur dan ikut dalam rekaman album Nightmare di sepanjang tahun 2010. Kerja sama apik tersebut mendapatkan banyak prediksi di mana Mike Portnoy tersebut akan menjadi drummer tetap dalam Avenged Sevenfold.
Hasilnya sangat mengejutkan. Pasalnya di akhir 2010 lalu band metalcore asal Florida tersebut mengumumkan bahwa mereka kini nggak lagi bersama Portnoy dan dini berjalan bersama Arin Ilejay, eks drummer Confide. Dalam sebuah wawancara bersama Ultimate Guitar, akhirnya Matt Shadows pun menjelaskan mengenai hal tersebut.
"Kami dalam hubungan yang baik. Hanya saja dia (Mike Portnoy) ternyata mempunyai jalan dan tujuan yang berbeda dengan kami, Avenged Sevenfold. Sebenarnya itulah alasan inti dari mengapa kami tidak bersamanya lagi. Tetapi saya sangat berterima kasih kepadanya yang telah membawa kami ke level yang berbeda dan juga atas bantuannya atas rekaman terbaru kami Nightmare. The Rev telah memulainya dan Mike Portnoy berhasil mewujudkan rekaman tersebut dengan sangat baik," papar sang frontman. 
Nggak hanya itu saja, lewat rekamannya bersama a7x dalam album Nightmare, Mike Portnoy juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai drummer terbaik. Sayangnya hingga kini Matt Shadows belum menemukan waktu yang tepat untuk memberi ucapan selamat. 
"Sangat senang mendengar Mike Portnoy memenangkan penghargaan itu dan saya yakin dirinya juga senang mendapatkannya. Saya belum sempat mengucapkannya secara langsung tetapi saya rasa Zack (Zacky Vengeance) sudah melakukannya atas nama band," tambahnya lagi.

sumber :

Blink 182 Dikabarkan Akan Rilis Album Baru Di Juli/ Agustus Mendatang

Band punk Blink 182 tengah menjadi perbincangan seru mengenai album terbaru mereka. Pasalnya baru-baru ini, trio Tom DeLonge, Mark Hoppus dan Travis Barker dibocorkan akan merilis album baru pada bulan Juli/ Agustus mendatang. Hal tersebut mencuat setelah stasiun radio KROQ memberitakan tentang Blnk 182 yang akan rilsi album pada pertengahan tahun  nanti melalui akun Twitter mereka.
"According to our friend @travisbarker, new music from Blink 182 coming in July/ August. We're stoked!" http://www.hai-online.com/musik
Hal ini juga diperkuat dengan kabar Blink 182 yang dikonfirmasikan akan menjalani sebuah rangkaian tur Amerika bertajuk Honda Civic US Tour yang berjalan dari tanggal 5 Agustus 2011 hingga 15 Oktober 2011 mendatang. Dalam tur tersebut trio ini dijadwalkan akan ditemani oleh sejumlah band lain seperti my Chemical Romance, Manchester Orchestra dan juga Rancid. Rangkaian tur ini memastikan jika dalam kurun waktu tersebut mereka nggak akan berada dalam studio untuk mengerjakan album baru sehingga mau tidak mau harus dikejar sebelum tur tersebut dimulai.
Sebelumnya, pada pertengahan tahun 2011 ini Blink 182 dijadwalkan akan menjalani sejumlah tur Eropa yang akhirnya diundur selama satu tahun dikarenakan para personil 182 memutuskan untuk menyelesaikan album terbaru dari Blink 182 terlebih dahulu. Sejauh ini baru spekulasi-spekulasi tersebut yang muncul dan belum ada konfirmasi dari para personil 182. So, kita tunggu saja!!!

sumber :

Paramore Ungkap Lagu Untuk Soundtrack Film Terbaru Transformers

Beberapa waktu lalu Paramore memang masih merahasiakan lagu baru apa yang mereka berikan untuk soundtrack film terbaru Transformers : Dark Of The Moon . Tetapi hari ini hal tersebut terungkap sudah. Paramore menyumbangkan satu lagu baru mereka berjudul Monster yang juga sudah ditetapkan akan berdampingan dengan lagu-lagu lainnya dalam soundtrack film tersebut. 
Yap, nggak hanya Paramore saja yang menghasi deretan soundtrack seru di film ini. Masih ada band lainnya yang juga ikutan di antaranya Linkin Park, My Chemical Romance, Taking Back Sunday hingga Goo Goo Dolls. Keren!
Berikut adalah daftar lengkap pengisi soundtrack dari film Transformers : Dark Of The Moon : 
1. Linkin Park – Iridescent
 2. Paramore – Monster
 3. My Chemical Romance – The Only Hope For Me Is You
 4. Taking Back Sunday – Faith
 5. Staind – The Bottom
 6. Art Of Dying – Get Thru This
 7. Goo Goo Dolls – All That You Are
 8. Theory Of A Deadman – Head Above Water
 9. Black Veil Brides – Set The World On Fire
 10. Skillet – Alive & Awake (Remix)
 11. Mastodon – Just Got Paid (ZZ Top cover)

Bille Joe “Green Day” Amstrong Produseri Band Anaknya

Setelah menyelesaikan tur dunia 21st Century Breakdown ternyata vokalis Green day, Billie Joe Amstrong punya proyek sampingan. Proyek tersebut tetap di dalam dunia musik yakni memproduseri sebuah band yang bernama Emily’s Army. Sebuah band punk yang digawangi oleh anaknya, Joey. Lain dengan sang ayah yang menjadi vokalis dan gitaris, dalam band tersebut Joey bermain drum.
Tepatnya 14 Juni 2011 mendatang band tersebut akan merilis debut album mereka yang bertajuk Don’t Be A Dick . (hai-online.com)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons